Minggu, 30 Januari 2011

Storyline From RF Online Indonesia

14. INSIDE OF A WILDERNESS

Csst.. Csst..
Ugh.. Sensor penglihatanku pun mulai melemah. Semakin lama juga semakin sulit untuk mengontrol gerakan tubuhku. Berkali - kali aku terjatuh di tumpukan salju. Akan sangat buruk bila salah satu dari bangsa Esper itu mengejarku dalam kondisiku saat ini. Setelah perjalanan yang terasa sangat jauh menuju ke terminal Accretia, akhirnya kulihat ada 2 orang Accretia yang berlari menghampiriku. Akhirnya bala bantuan datang pikirku. Mereka membawa tombak dan launcher, seorang warrior dan Striker. Namun yang kudapati bukanlah seperti yang kuharapkan. Warrior itu malah melemparkan Magnetic Web kepadaku! Sensor penglihatan mereka pun terlihat berwarna merah darah.

“HEY! APA - APAAN INI?!!”, kontan aku langsung menjadi emosi karena perlakuan mereka.
“Kau diamlah saja. Ini perintah dari tuan Chaos langsung”, ucap Punisher itu.
“TIDAK MUNGKIN!! TUAN ARCHON TIDAK MUNGKIN MELAKUKAN INI!!”, emosiku semakin menjadi - jadi. Selain mereka menyiksaku yang sudah tidak berdaya ini, mereka juga menjelek - jelekan nama tuan Chaos di depanku. Aku benar - benar tidak bisa menerima ini.

“Terserah kalau kau tidak percaya. Yang jelas, dia juga menyuruh kami untuk menghabisimu”, ucap Striker itu.
“SIALL!! CLEANSE!”, aku segera melepaskan diri dari jaring itu. Punisher itu langsung menghampiriku. Pertarungan pun tak terelakan. Tapi dengan kondisiku yang sekarang ini, sangat tidak mungkin untuk menandingi mereka berdua. Walaupun aku masih bisa memberikan perlawanan, sangat sulit untuk mengalahkan mereka. Namun aku tetap tidak akan menyerah!

RAGE SLICE!
Karena serangan itu pertahanan Punisher itu menjadi sedikit terbuka. Inilah kesempatanku!!
TORNA…

“COMPOUND SIEGE!”, Striker itu menyerangku. DHUARR!
Ugh! Aku terkena serangan dengan telak dari samping. Striker itu pun terus menerus menyerangku tanpa henti. Punisher tadi pun ikut menghajarku. Percikan - percikan listrik pun mulai terlihat dari beberapa bagian di tubuhku. Tidak. Aku tidak akan mati! Aku tidak akan mati sebelum aku mengetahui yang sebenarnya! Hades.. Hades! BERIKANLAH AKU KEKUATAN!!

Tiba - tiba saja aku merasakan kekuatan yang sangat besar mengalir ke dalam tubuhku. Gerakanku pun terasa lebih ringan. Mereka berdua terbelalak kaget melihat keadaanku. Hades pun berubah warna. Kini pedang itu berwarna hitam pekat dan menjadi besar. Striker tadi kembali menembakkan launchernya. Namun karena banyak yang bisa aku hindari, ia menjadi frustasi dan menembak asal - asalan. Bahkan temannya sendiri hampir terkena tembakannya.

“Kurang ajar! DOOM BLAST!!”, tembakannya kali ini tidak bisa aku hindari. Maka aku tidak punya pilihan lain selain menahannya dengan pedangku.
DHUARR! Doom Blast berhasil kuhentikan dengan satu tebasan pedangku. Langsung saja aku berlari mendekati Striker itu.

PRESSURE BOMB!
Siege kit miliknya langsung hancur berkeping - keping. Waow!! Kekuatan yang luar biasa. SHINING CUT! DEATH HACK!
Dengan kombinasi serangan itu, armornya menjadi retak dan terlihat banyak percikan listrik. Ia pun menjatuhkan launchernya dan terjatuh seketika. Lama kelamaan percikan listrik itu semakin banyak dan.. DHUAR! Striker itu meledak di tempat. Tinggal satu lagi. Aku pun segera membalik badan dan menghadapinya. Ia terlihat gemetar untuk menghadapiku. Tunggu! Aku seperti bisa membaca pikirannya. Setelah ini ia akan kembali melempar Magnetic Web lalu pergi meninggalkanku. Benar saja!

“MAGNETIC WEB!”, serunya sambil melempar kapsul jaring ke arahku. Gerakanku kembali dikunci olehnya. Karena kesal diperlakukan seperti ini, aku mencoba membuka jaring ini dengan paksa. Aku mencoba menggerakan kakiku untuk melepaskannya. Kukerahkan seluruh tenagaku untuk ini.

HEAA!!
Berhasil! Jaring itu terlepas. Punisher itu terkejut. Terlihat ia memegang tombaknya dengan gemetar. Kali ini dia akan kuhabisi!

MAGNETIC WEB!
Ia tidak bisa berkutik sama sekali. Aku langsung berlari menghampirinya dan melancarkan Power Cleave! CRAASH!
Meskipun ia mencoba menahan seranganku dengan tombaknya, tombak dan lengannya hancur berkeping - keping. Lebih dari itu, di dadanya terdapat luka tebasan yang sangat besar. Percikan api pun mulai terlihat. Entah kenapa tubuhku terasa bergerak sendiri dan terus menyerangnya.

MANGLE!
Aku melancarkan kombinasi tebasan yang lebih banyak dari biasanya. Kini ia hanya tersisa sepasang kaki dan tubuh serta kepala, yang semuanya dibungkus percikan - percikan listrik. Dengan satu tebasan kupusihkan tubuh bagian atas dan bawah. Lalu kedua bagian itu meledak seketika. Kekuatan ini.. Kekuatan yang selama ini aku inginkan.. Hahaha.. HAHAHA..

Ugh! Kenapa ini?! Tiba - tiba saja badanku terasa berat! Warna Hades pun telah kembali seperti semula. Tidak! Tubuhku..
BRUG! Aku pun terkapar tidak berdaya. Penglihatanku pun meredup.. Ugh..

Setelah aku tersadar, aku berada di sebuah ruangan besar. Di situ ada semua prajurit Accretia. Sial! Tangan dan kakiku semuanya diikat. Apa maksudnya ini?!! Aku memberontak dan berusaha melepaskan diri. Namun aksiku terhenti melihat aura warna ungu yang tampak di depanku. Cha-Chaos??

“Yang mulia. Dia lah pemberontak yang kita cari. Dia pun terkena tuduhan tambahan karena telah membunuh dua patriot yang menjemputnya di Ether”, ucap salah seorang wakil archon di sana.
“Saber.. Padahal kau adalah salah satu patriot terkuat yang kita miliki. Kenapa kau melakukan semua ini? JAWAB!”, bentak Chaos kepadaku.
“Cih! Aku hanya membela diri! Mereka yang lebih dulu menyerangku!”, jawabku dengan nada cukup tinggi.
“HEI! JAGA BICARAMU!!”, bentak wakil archon yang lain. Entah kenapa para petinggi Accretia yang dulunya baik padaku menjadi begini. Seperti bukan mereka.
“Pengawal! Bawa dia ke ruang interogasi dan cari tahu dimana teman - temannya berada! LAKSANAKAN!”, Chaos memerintahkan beberapa pengawal untuk membawaku ke ruang interogasi. Seluruh mata rakyat Accretia tertuju padaku. Aku benar - benar dianggap pengkhianat yang tidak berharga. Di sana aku diikat seperti tadi. Namun ada beberapa orang yang membawa Taser hendak menanyaiku.

“Hei bocah.. Aku tidak mau kasar padamu. Jadi cepat beritahu dimana teman - temanmu berada!”, ucap seorang warrior kepadaku. Aku benar - benar bingung akan yang sedang terjadi saat ini. Ditambah lagi, aku sendiri tidak tahu teman - temanku berada dimana. UAGHH! Seorang ranger menyengatku dengan tegangan tinggi. Sial! Rupanya mereka tidak main - main.

“Cepat jawab! Kau mau kusetrum lagi?!”, tanya ranger tadi dengan nada menyebalkan.
“Aku tidak tahu..”, jawabku singkat. UAGHH! Lagi - lagi..
“Hei! Kau jangan main - main dengan kami ya! CEPAT JAWAB!”, bentak warrior tadi.
“Sudah kubilang aku tidak tahu!!”, jawabku dengan nada tinggi. Akhirnya selama berjam - jam aku disiksa oleh tiga orang yang ada di sana. Setelah mereka puas menyiksaku, aku dijebloskan ke penjara bawah tanah untuk sementara. Aku pun beristirahat sementara selagi ada kesempatan. Entah apa yang sebenarnya sedang terjadi di sini. Para petinggi mendadak menjadi aneh. Lalu aku dan teman - temanku dianggap pemberontak. Aku juga tidak tahu mereka saat ini sedang berada di mana.

Aku diawasi dengan sangat ketat. Ada seorang Mercenary dan seorang Striker yang daritadi mengawasiku terus. Senjata dan peralatanku semuanya mereka ambil. Bodohnya, ada seorang warrior yang sepertinya seorang Punisher datang ke sini dan membawa Hades.

“Hei! Lihat ini. Sebuah pedang yang bagus kan?”, ucap Punisher itu.
“Darimana kau mendapatkannya?”, tanya si Striker.
“Dari si bodoh itu. Dia ternyata memiliki pedang sebagus ini. Sayang sekali kalau jatuh ke tangan orang bodoh seperti dia. Haha..”, mereka pun tertawa kegirangan karena bisa mengejekku. Sebenarnya yang bodoh itu siapa. Karena perbuatannya, aku tidak perlu repot - repot mencari pedangku.
“Hei.. Karena ada kau, aku mau istirahat dulu ya. Aku juga mau membeli sesuatu di pelelangan”, ucap Mercenary kepada Punisher.
“Baiklah. Jangan lama - lama ya. Karena aku juga harus segera kembali ke barrack untuk mengembalikan pedang ini”, ucap Punisher itu. Hoo.. Jadi mereka membawa semua peralatanku ke barrack.

Lama kelamaan penjagaan mereka berdua mulai lengah. Mereka mulai jarang melihat ke arahku. Aku melihat di meja yang tidak jauh dari tempat mereka berbincang - bincang, ada sebuah kartu. Mungkin kartu itu yang menjadi kunci kurunganku ini. Namun bagaimana aku mau mengambilnya? Keluar dari sini saja tidak bisa.

Muncul lagi satu orang yang terlihat seperti seorang ranger. Dua orang yang lain terlihat tidak senang dengan kedatangan ranger yang satu ini.

“Kau Nidhogg kan? Ada keperluan apa di sini?”, tanya Punisher itu. Ranger itu hanya diam saja sambil mengambil kartu yang merupakan kunci penjaraku. Nidhogg.. Rasanya aku pernah mendengar nama itu.
“Hei! Kau mau apa?!”, Striker tadi mulai terlihat geram. Namun Nidhogg itu tetap tidak menghiraukan mereka dan sekarang berjalan menuju penjaraku. Ia pun hendak membuka penjaraku dengan kartu yang dia miliki.

“HEI!! KAU CARI MATI YA?!!”, kedua orang itu pun langsung memakai Chaos Charger dan menyerang Nidhogg. Dengan cepat Punisher itu langsung mengeluarkan Spadona miliknya dan mengayunkannya ke arah Nidhogg. Namun dengan sigap Nidhogg berhasil menghindarinya dan menjegal kakinya. Setelah Punisher itu roboh, Striker yang ada di sana menjadi marah dan langsung mengeluarkan Missile Launcher miliknya.

“Sejak kau masuk pasukan utama, aku sudah sangat membencimu. Mana mungkin seorang aku bisa kalah bersaing dengan Phantom Shadow sepertimu?! Sekarang.. MATILAH KAU!!”, belum sempat Striker itu menembakkan launchernya, Nidhogg tiba - tiba saja sudah berada tepat di depan Striker itu dan melayangkan tinjunya. Cepat sekali! Gerakannya tidak terlihat! Striker itu terpental cukup jauh dan jatuh terjerembab. Nidhogg pun menghampirinya untuk melanjutkan serangannya. CRACK! Kaki Nidhogg seperti tersangkut sesuatu. Ia terlihat kesusahan untuk menggerakkan kakinya. Striker itu pun tertawa dengan senangnya.

“Hahaha!! RASAKAN ANKLE SNAREKU!!”, ucap ranger berbaju Striker itu. Ternyata dia bukan Striker. Hanya armornya saja yang Striker.
“Kau ingat aku?!! Akulah Raphael!! Orang yang selalu disebut - sebut Phantom Shadow nomor dua setelahmu!! Sudah lama aku menunggu kesempatan seperti ini”, ucap Phantom Shadow yang bernama Raphael itu. Nidhogg dari tadi terus diam tanpa berkata apa - apa.
“Bagus! Sekarang kita habisi penyusup ini!!”, ucap Punisher yang tadi dijatuhkan Nidhogg.
“Kunci gerakannya! Akan kuhancurkan dia menjadi tak bersisa dengan launcherku ini. Kalau dalam jarak dekat, tidak akan ada yang selamat!!”, perintah Raphael kepada temannya.
“Baik! MAGNETIC WEB!”, kini habislah sudah Nidhogg. Keadaan sangat tidak menguntungkan. Ditambah lagi, Raphael mendekat dan mengarahkan launchernya tepat ke arah Nidhogg.
“MATILAH KAU!!”, DHUARR! Raphael menembakkan launchernya. Ledakan yang cukup besar terjadi di ruangan ini.

Setelah beberapa lama, asap bekas ledakan itu pudar. Samar - samar bisa kulihat ada seseorang yang dikelilingi percikan listrik. Ternyata ia memang hancur. Raphael tersenyum dengan bangganya karena berhasil membunuh Nidhogg. Tunggu!! Setelah asap itu benar - benar hilang, terlihat jelas kalau yang hancur adalah seseorang dengan armor warrior!! Lalu kemana Nidhogg?!! Raphael pun sangat terkejut melihatnya. Tiba - tiba saja.. JLEBB! Sebuah pisau yang bercahaya menusuk punggung Raphael. Dia pun langsung roboh dalam seketika. Dengan susah payah dalam keadaan tersungkur, Raphael berusaha menoleh ke belakang. Nidhogg yang sepertinya menghilang tadi mulai kembali terlihat.

“Ba..bagaimana mungkin?!”, ucap Raphael keheranan.
“Amatir tetaplah amatir.. Selamanya kau tidak akan bisa mengalahkanku..”, ucap Nidhogg dengan dingin.
“A..apa katamu?!! Ku..kurang ajar!!”, Raphael terlihat geram namun tidak berdaya sama sekali. Nidhogg pun menghampiriku dan membuka pintu sel ku.
“Namamu Saber kan? Aku diperintahkan untuk membawamu keluar dari sini. Aku juga tahu dimana teman - temanmu berada”, mendengar ucapan Nidhogg itu, aku merasa lega. Tanpa banyak tanya, aku pun langsung keluar bersamanya. Raphael terlihat sangat mengenaskan. Harga dirinya pasti hancur karena dibiarkan hidup dalam keadaan seperti ini. Sementara teman Punishernya sudah tidak berfungsi lagi.

“Si..sial.. Aku baru..sadar.. Cure Charger.. Remove Trap.. Chaos Charger.. Cloaking Device.. dan Illusionist.. Semua dalam waktu singkat..”, ucap Raphael terbata - bata. Jadi ternyata itu yang dilakukan Nidhogg. Cepat sekali! Sebenarnya Phantom Shadow macam apa dia ini?!
“Kali ini aku ada urusan. Tidak bisa bermain - main denganmu. Kau kuhabisi lain kali saja”, ucap Nidhogg dengan santai. Kami pun keluar dari ruangan itu. Tunggu.. Hades!!
“Tunggu sebentar, ada yang ingin kuambil”, segera saja aku masuk dan mengambil Hades. Kuletakkan di punggungku lalu aku segera keluar.

“Kau ikuti aku. Bergerak dengan hati - hati. Jangan sampai ada yang melihat. Situasi di sini sedang kacau”, aku hanya mengangguk mendengar perintahnya. Kami pun mengendap - endap di markas menuju Gerbang Snatcher. Nidhogg benar - benar professional. Tidak salah kalau dia disebut Phantom Shadow terbaik. Namun yang masih tidak kumengerti, kenapa dia melakukan ini? Ini bisa dibilang melawan archon. Setelah berhasil keluar dari markas, kami langsung berlari menuju Gerbang Snatcher. Suasana di luar markas sangat sepi. Jauh berbeda dari waktu aku di sini dulu. Sesampainya di tempat tujuan, Nidhogg menuju sebuah pintu yang terkunci. Dia pun memasukkan passwordnya lalu pintu terbuka. Di dalam aku bertemu teman - temanku dan beberapa orang yang tidak kukenal.

“Saber?!! Kaukah itu Saber?!!”, tanya Palladium sambil berlari menghampiriku.
“Ya. Ini aku. Kalian baik - baik saja?”, tanyaku kepada Palladium, Evilmist dan Aximand yang menghampiriku.
“Aku baik - baik saja. Bagaimana denganmu?”, tanya Evilmist.
“Ya, akupun baik - baik saja. Mana yang lain?”, saat kutanyakan itu, Mereka bertiga hanya bisa saling memandang. Lalu mereka pun tertunduk lemas.
“Hei! Ada apa ini? Apa yang terjadi?”, tanyaku penasaran.
“Mereka tidak selamat. Hanya aku, Kami bertiga saja yang selamat”, ucap Evilmist lemas.
“Aku tertunduk lemas mendengarnya. Aku tidak tahu kalau teman - temanku berada dalam kesulitan. Palladium dan Evilmist mencoba menghiburku.

“Jangan cengeng!!”, suara seseorang mengagetkanku. Seseorang dengan armor putih berkata dengan nada tinggi sambil membalik badannya. Apa - apaan dia? Dia pikir dia siapa?!!
“Hei kau! Jangan ikut campur masalahku. Kau tidak akan mengerti perasaanku yang kehilangan mereka!!”, aku pun turut berkata dengan nada tinggi.
“Perasaan? Pentingkah itu? Lelucon yang sangat tidak menarik..”, ucapnya dengan sinis.
“Kurang ajar!! HEAA!!”, aku pun langsung menghampirinya dan mengepalkan tinjuku. Dia pun tetap tidak membalik badannya. Dia akan terima akibat kesombongannya!! Kulayangkan tinjuku dengan cepat. Dia tidak akan bisa menghindar.

APA?!! Ugh!! Dengan cepat dia membalik badan dan menangkap tinjuku. Sikut kirinya tepat mengenai dadaku. Lalu lenganku pun dipegang dengan kedua tangannya. Dengan mudah ia pun dapat membantingku. Sial!! Belum sempat aku bangun, sebuah Hora Vulcan sudah mengarah tepat ke arah kepalaku.

“Master Xzar! Mohon maafkan dia. Dia tidak tahu apa yang dia lakukan!”, ucap Palladium kepada orang itu. Apa?! Bahkan Palladium pun takut pada orang ini?! Cih..
“TEMBAK SAJA!! AKU TIDAK BUTUH DIKASIHANI!!”, aku membentaknya dengan keras karena kesal.
“Master Xzar!! Kami mohon..”, Cih.. Aximand pun turut memohon padanya. Akhirnya ia pun menarik Hora Vulcannya dari mukaku. Sial.. Aku benar - benar dipermalukan!!
“Tindakanmu tadi sangatlah salah”, ucap Nidhogg yang daritadi mengamati kami.
“Dia adalah Master Xzar. Ketua guild Schneider. Aku harap kau bisa menjaga sikapmu di depan beliau.. itu bila kau masih ingin hidup”, lanjut Nidhogg sambil membalik badan lalu meninggalkan kami. Xzar pun juga menyimpan Hora Vulcannya kembali dan pergi ke belakang bersama Nidhogg. Lalu seorang lagi datang menghampiriku.

“Kau tidak apa - apa kan? Terkadang dia memang begitu, lebih memilih bertindak daripada berbicara. Tapi sebenarnya dia orang yang baik. Oiya, kenalkan, namaku Scarlet, Mercenary”, ucapnya sambil mengulurkan tangan kepadaku.
“Terima kasih. Saber, Punisher”, jawabku singkat sambil dibantu bangun olehnya.
“Senang bertemu denganmu. Sekarang aku permisi dulu. Ada diskusi dengan para founder dan guild master”, ucapnya sambil ikut ke belakang bersama yang lain. Schneider.. Guild yang baru pertama aku dengar. Sepertinya mereka adalah kumpulan orang - orang yang sangat kuat. Tapi yang paling menarik perhatianku adalah Xzar. Siapa sebenarnya dia..?

Credit : Mahmud CS (thx infonya ^^)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar